Rapat Pimpinan LPTNU Se Indonesia di Universitas Islam Malang

0
1865

Kegiatan Rapat Pimpinan Lembaga Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama dilaksanakan pada tanggal 27-28 Maret 2018 di Universiats Islam Malang. Agenda ini bersamaan dengan perayaan harlah UNISMA yang ke 37. Pada kesempataan itu ada perwakilan beberapa Perguruan Tinggi NU dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dalam Rapat itu, IAI-Tribakti diwakili Dr. A. Jauhar Faud, M.Pd.

Prof. Dr. Maskuri (Rektor UNISMA) dalam sambutannya menyampaikan perlu ada kerjasama yang erat antara kampus yang berada di bawah naungan NU. Kampus di bawah NU bisa menjadi kampus unggulan dan maju. Ia menegaskan UNISMA siap menjadi mitra kampus-kampus NU. Dilanjutkan sambutan Dr. Hanief Saha Ghofur (Wakil Ketua PBNU) ada tanggung jawab besar yang harus dibenai LPTNU di antaranya mempersiapkan Statuta dan Organisani Tata Kelola (OTK), sehingga kedepan kampus-kampus NU memiliki kesamaan dalam visi dan pengelolaan organisasi. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa perlu penguatan managemen, sebagai bentuk tanggngjawab LPTNU, sehingga setiap permasalahan dapat diatasi bersama dengan cepat dan mudah. Penting juga adanya pembinaan dari LPTNU secara lebih intensif, misalnya kampus besar akan mendampingi kampus kecil.

Dr. Hanief Saha Ghofur menegaskan ada beberapa tantangan Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama di antaranya masalah keuangan, managemen dan profesionalisme. Persoalan keuangan, berapapun jumlahnya masalah keuangan tidak akan pernah cukup karena kebutuhan akan terus berubah. Dalam pengembangan kampus dan ketercukupan keuangan kampus perlu mengembangkan kewirausahaan sehingga sumber pendapatan kampus tidak bersumber dari mahasiswa semata dan bantuan pemerintah. Kampus memiliki unit-unit usaha yang produktif sehingga dapat menyokok program kampus dan pengembangan kampus. Tata kelola kampus ditentukan oleh managemen dan profesionalisme. Yang sering mejadi permasalahan pada kampus-kampus swasta ada ketidak harmonisan hubungan yang kurang baik antara rektorat dan yayasan, atau ketidak jelasan fungsi di antara keduanya. Pada tata kelola perlu diperkuat senat sehingga eksekutif dapat menjalankan tugasnya. Tata kelola semakin dimudahkan dengan kemajuan ICT semua mekanisme kerja dapat diintegrasikan baik integrasi proses dan integrasi hasil.

ICT dapat memperkuat pada proses pembelajaran, layanan akademik, layana adminisatarsi, layana keuangan dan banyak lagi lainnya. Kemenristekdikti akan merumuskan pembelajaran berbasis online secara otomatis keterbatasan ruang, waktu dapat diminamilisir. Kampus perlu membenahi diri dari segi laboraturium dan perpustakaan digital.

Kedepan perguruan tinggi dituntut untuk menjalin kerjasama baik dalam dan luar negeri. Dalam aturan baru tetang akreditasi kerjsama luar negeri memiliki bobot cukup tinggi, terlebih kerjasama dengan lembaga-lembaga riset. LPTNU bersama dengan para Rektor melakukan kerjasama dengan bebrepa lembaga di Taiwan, Tiongkok dan Korea Selatan. Kita berharap dengan adanya kerjsama tersebut ada akselerasi perguruan tinggi Nahdatul Ulama.

Leave a reply